Meski kalah dalam perhelatan politik pada 2015, niat Sugiri untuk menjadi pimpinan daerah Ponorogo tidak pupus.

"Yang jelas, semua dokumen sudah komplet. Kami punya segudang bukti dan segudang literatur yang dijadikan acuan untuk mengajukannya ke UNESCO," tutur Giri.

Pada periode keduanya, Sugiri tidak menyelesaikan jabatannya sebagai dewan karena didorong maju di Pilkada Ponorogo 2015, namun tidak memenangkan pilihannya.

Nah, kata Sugiri, sekarang tugasnya adalah bagaimana kota dan citra yang beradab masa lalu, diproyeksikan ke masa kini dan kemudian untuk masa depan anak cucu. Salah satunya, yakni menata kota yang baik.

Meski saat ini Giri mengaku belum secara resmi menerima surat rekomendasi dari PDIP. Namun, pihaknya yakin tetap mendapat rekomendasi, lantaran PDIP merupakan partainya sendiri.

“Terima kasih kami sudah dilantik. Kami pastikan akan bekerja keras mewujudkan cita-cita besar BMI Jawa Timur untuk mampu membuat pemuda-pemudi hidup di bawah konsep Bung Karno di setiap langkahnya,” ucapnya.

"Sudah jelas tim penilai ini independen yang kapabel dan ahli di bidangnya, lalu juga fasilitator UNESCO," kata bupati yang juga politikus muda tersebut.

Indra menganggap tuduhan yang dialamatkan kepada Bupati Giri dilakukan secara tendensius sehingga menimbulkan polemik dan keresahan bagi warga Ponorogo. Tuduhan itu bahkan mengandung unsur fitnah dan merupakan pencemaran nama baik yang disinyalir dihembuskan oleh lawan politik Bupati Giri.

Eri Cahyadi menunjukkan komitmennya dalam mengatasi masalah banjir dan genangan dengan membangun sixteen rumah pompa baru dalam tiga ponorogo tahun terakhir.

Mengapa poinnya peradaban? Menurut Sugiri, menilik ke belakang Ponorogo merupakan kota budaya yang sudah memulai peradaban lebih baik dan lebih dulu.

you'll be able to email the location proprietor to allow them to know you have been blocked. remember to contain Anything you were doing when this web site arrived up as well as the Cloudflare Ray ID observed at the bottom of the page.

Disinggung soal koalisi "gemuk" karena menggandeng banyak partai. Giri mengaku tidak ada yang kalah, semua menang karena yang menang adalah rakyat.

Aktivitas bernyanyi sembari memainkan gitar masing sering dilakukan pria yang lahir di Ponorogo pada 26 Februari  1971 ini. Ketika menemui warga, pria yang pernah menjadi wartawan koran ini terkadang juga bersenandung.

Namun, masa jabatannya sebagai legislator pada periode kedua tidak tuntas. Sebab, pada tahun 2015 ia resmi mengundurkan diri sebagai syarat untuk mendaftarkan diri maju dalam Pemilihan Bupati Ponorogo. Kala itu, ia berpasangan dengan Sukirno sebagai calon wakil bupati.